Kamis, 17 Maret 2011

MAKALAH KELUHAN MENSTRUASI



KELAINAN MENSTRUASI
     
 Siklus menstruasi adalah proses yang normal dan tidak harus mengganggu fungsi mental serta fisik wanita. Menstruasi (haid) adalah merupakan gejala pubertas yang lambat. Haid sendiri merupakan perdarahan yang siklik dari uterus sebagai tanda  bahwa alat kandungan menunaikan faalnya.
      Beberapa  tahun belakangan dokter telah mengenali kelainan yang disebut premenstrual tension atau sindrom (PMS). Sindroma tersebut disebabakan oleh tingginya kadar progesterone yang terjadi selama fase siklus dari siklus menstruasi. Progesteron meningkatkan retensi natrium, dan natrium menahan air dalam jaringan, menyebabkan peningkatan berat badab, edema, dan perasan  “logginess.” Mungkin diresepkan diit rendah asupan natrium dan diuretic untuk menguragi kelebihan cairan tersebut.
      Kelainan menstruasi lain yang dijumpai dapat berupa sklus atau kelainan dari jumlah darah yang dikeluarkan dan lamanya perdarahan terdiri dari:
  I.            AMENORRHOE
A.    PENGERTIAN
Amenorrhoe bukan suatu penyakit tetapi merupakan gejala. Amenorea yaitu  suatu keadaan tidak ada haid, selama 3 bulan atau lebih yang terbagi atas;
1.      Amenore primer yaitu sutu keadaan apabila seorang wanita pada usia 18 tahun belum pernah mendapat haid. Pada umumya mempunyai sebab- sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk diketahui seperti kelainan congenital dan kelainan genetic.
2.      Amenore sekunder yaitu suatu keadaan apabila seorang wanita tidak mendapat haid tetapi sebelumnya mengalami haid dengan siklus yang teratur. Amenore sekunder lebih mengarah kepada sebab yang timbul dalam kehidupan wanita seperti gangguan gisi, gangguan metabolisme, tumor, dan penyakit infeksi. Secara fisiologis amenoire dapat terjadi pada keadaan sebelum pubertas, dalam kehamilan, dalam masa laktasi dan sesudah menopause.
B.     PATOFISIOLOGI
Amenoer bukan merupakan suatu penyakit tetapi merupakan suatu gejala yang memegang peran penting dalam mengatur siklus haid normal adalah koordinasi kerja susunan saraf sentral, kelenjar hipofisis, ovarium dan uterus. Dengan demikian apabila salah satu dari organ tersebut mengalami gangguan maka terjadilah gangguan haid, salah satunya adalah amenore.
C.     TANDA DAN GEJALA
1.      Tidak pernah mengalami haid walaupun usia sudah 18 tahun atau lebih.
2.      Tidak mengalami haid selama 3 bulan berturut-turut atau lebih, tetapi sebelumnya pernah mengalami haid dengan siklus yang teratur. Tanda dan gejala amenore tegantung pada penyebabnya.
D.    KLASIFIKASI
1.      Dysfungsi hypothalamus
a.       Idiopatis
b.      Psikogen:
1)      Reaktif spikogen : kesedihan, pindah lingkungan, kehamilan palsu.
2)      Anorexsia nervosa.
c.       Dengan penambahan berat badan
d.      Kelainan organis : tumor, trauma, infeksi, prose-proses degeneratif.
2.      Dysfungsi hipofise
a.       Tumor : chromophop, acidhopil, (acromegali), basopil adenon (cushing)
b.      Radang : proses degeneratif : tbc, lues.
3.      Dysfungsi ovarium
a.       kelainan congenital :hypolasia ovarii, syndrome turner, hermaproditipus.
b.      Ovarium pilisik.lik, (stein levental)
c.       Tumor
4.      penyakit – penyakit lain
a.       penyakit kronis tbc penyakit metabolic thyroid, pancreas, suprarenalis
b.      kelainan gisi
c.       kelainan hepar dan ginjal
Pada beberapa keadaan terdapat amenore yang disertai galactorrhoe. Keadaan tersebut didapatkan pada keadaan :
1.      Syndroma Chiari Frommel
Tejadi setelah kehamilan dan merupakan amenore laktasi yang    berkepanjangan. Diduga keadan ini disebabkan oleh inhibisi dari hormone P.I.F
2.      Syndroma forbes Albright
Disebabkan oleh adenoma chromophop
3.      Syndrome ahoemada del Costello
Tak ada hubungan dengan kehamilan atau tumor hipofise. Diduga oleh karena obat-obatan seperti kontrasepsi dan phenotiazin.
E.     PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN
1.      Anamnesa yang baik dan lengkap
a.       Apakah amenorrhoe termasuk primer / sekunder
b.      Apakah amenorrhoe ada hubungannya dengan gangguan emosional
c.       Apakah ada kemungkinan kehamilan
d.      Apakah px menderita penyakit metabolic dll
2.      Pemeriksaan Umum Yang Seksama
a.       Apakah px pendek / tinggi/ kerdil
b.      Apakah BB sesuai denga tingginya
c.       Apakah ciri kelamin sekunder tumbuh dengan baik/tidak
d.      Apakah ada tanda hirsutisme
3.      Pemeriksaan Ginekologi
Dapat diketaui adanya berbagai jenis ginatresi, adanya aplasia vagina, keadaan klitoris, aplasia uteri, adanya ovarium dll.
F.      DIAGNOSA
Terapi amenorrhoe sangat tergantung pada etiologi. Banyak pemeriksaan yang dapat membantu kita mencari amenorrhoe, antara lain :
1.      Smears (Sex chromatin)
2.      Pemeriksaan Rontgen (sella tursial)
3.      EEG
4.      Analisa hormonal
5.      Biopsi endometrium pada kasus TBC
6.      Laparoscopi
7.      Gula darah / lever fungsi/ oreum / creatinin
G.    TERAPI
Terapi diberikan menurut etiologi secara umum dapat diberikan :
1.      Hormon untuk merangsang ovulasi :
a.       Clomphen : merangsang hypotalamus
b.      Gonadotropin sebagai substitusi terapi
c.       Progestrin oral pil
2.      Radiasi dari ovarium
3.      Tyroid : Kalau ada hypofungsi glandula thyroid
4.      Kesehatan umum harus diperbaiki / gizi ditingkatkan.

II.            PSEUDOAMENORRHOEA ( KRYPTOMENORRHOE )
A.    PENGERTIAN
Suatu keadaan haid tetapi darah haid tersebut tidak dapat keluar, karena tertutupnya traktus genitalis, servix, vagina, atau hymen.
Gynastresia ini dibagi :
1.      Congenital
paling sering terjadi atresia hymenalis dimana tiadak berlubang
2.      Acqusita
perlekatan saluran servix atau vagina karena radang Go, diptheri, partus, senilitas.
B.     PATHOFISIOLOGI
Secara fisiologiswanita dewasa akan mengalami hid setiap bulannya tetapi apabila servix, vagina atau himen tertutup, maka darah haid tidak dapat keluar tetapi tetap akan timbbul rasa nyeri siklis kurang lebih 5 hari setiap bulan. Keadaan ini apabila tidak ditanggulangi lama kelamaan akan menimbulkan tumor abdomen dan retensio urine.
C.     TANDA DAN GEJALA
1.      Nyeri siklik selama kurang lebih 5 hari tanpa perdarahan
2.      Pada pemeriksaan in spekulo terlihat hymen yang menonjol; berwaran kebiru biruan karena adanya darah yang berkumpul dibelakangnya.
D.    PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Untuk menentukan diagnosa pemeriksaan yang dilakukan ialah spekulo dengan tujuan untuk melihat keadaan cervix, vagina, hymen.
E.     TINDAKAN PENGOBATAN
Pada keadaan atresia hymenalis tindakan pengobatan yang dilakukan adalah insisi atau exsisi hymen yaitu suatu tindakan operasi untuk membuat lubang hymen dengan tujuan agar darah haid dapat keluar.
F.      KOMPLIKASI
1.      Hematokolpos yaitu darah masuk dan terkumpul dalam vagina
2.      Hematomerta darah masuk dan terkumpul dalam uterus
3.      Hematosalping darah masuk dan terkumpul dalam tubuh
III.            MENSTRUATIO PRAECOX
A.    PENGERTIAN
Menstruasio praecox adalah perdarahan pada anak muda kurang dari 8-10 tahun yang disertai dengan timbulnya tanda- tanda kelamin sekunder sebelum waktunya yaitu timbulnya rambut kelamin, pertumbuhan buah dada dan haid yang dibagi menjadi timbulnya gonadotropin tanpa disertai kehamilan dan tanpa disertai gonadotropin.
B.     PENYEBAB
1.      Pubertas praecox disebabkan oleh
a.       Idiopatis yaitu hipofise lebih cepat menghasilkan gonadotropin
b.      Pubertas praecoxcerebal yaitu kelainan otak seperti hydrocepalus post encephalitis atau tumor otak
c.       Dysplasia tulang fibrotic
d.      Tumor-tumor yang menghasilkan gonadotropin
2.      Pseudo pubertas praecox, disebabkan
a.       Granulose dan teca sel tumaor
b.      Gangguan glandula supra renalis
c.       Terapi hormonal
C.     TINDAKAN PENGOBATAN
Disesuaikan dengan penyebabnya yaitu dengan pemberian medroksi progesterone asetat ( depo pravera )

IV.            HYPOMENORRHOE
A.    PENGERTIAN
Hipomenoria yaitu suatu keadaan diamna perdarahan haid lebih pendek atau lebih kurang dari biasa.
B.     PENYEBAB
Konstitusi pasien misalnya pada uterus setelah dilakukan miektomi atau pada gangguan endokrin
C.     TANDA DAN GEJALA
1.      Waktu haid singkat
2.      Perdarahan haid sedikit
D.    TINDAKAN PENGOBATAN
meningkatkan  rasa aman dan kecemasan pasien
V.            OLIGOMENORHOE
A.    PENGERTIAN
Suatu keadaan dimana haid jarang terjadi dan siklusnya panjang lebih dari 35 hari
B.     PENYEBAB
1.      perpanjangan stadium folikuler
2.      perpanjangan stadium luteal
3.      kedua stadium diatas panjang yang mengakibatkan perpanjangan silus haid karena pengaruk psikis dan pengaruh penyakirt tbc.
C.     TINDAKAN PENGOBATAN
Tidak perlu diberikan untuk oligomenoreanya tetapi perlu diberikan pengobatan terhadap pengaruh psikis, penyakit tbc kalau ternyata ditemukan sesuai dengan factor yang menyebabkan gangguan tersebut.

VI.            HYPERMENORRHOE ( MENORRHAGIA )
A.    PENGERTIAN
Hipermenorea adalah  perdarahan haid lebih banyak dari normal dan lebih disertai dengan adanya bekuan darah tetapi siklus teratur
B.     PENYEBAB
1.      hypoplasia uteri
2.      asteni
3.      selama atau sesudah menderita suatu penyakit atau terlalu lelah
4.      myoma uteri
5.      hypertensi
6.      decompentasio cordis
7.      infeksi  ;endometritis, solpingitis
8.      retroflexsio uteri karena bendungan darah balik
9.      penyakit darah yaitu haemofili, inner lhoff

C.     Tanda dan gejala
1.      waktu hiad 7-8 hari
2.      perdarahan haid terlalu banyak disertai bekuan darah
3.      siklus haid teratur


D.    TINDAKAN PENGOBATAN
Pengobatan tergantung penyebab. Untuk hipermenorea yang disebabkan oleh hypolasia uteri, asthenia mioma uteri diberikan pengobatan; utero unika dan roboransia. Dan khusus mioma uteri selain pengobatan tersebut diatas dilakukan operasi pengangkatan mioma.

VII.            POLYMENORRHOE
A.    PENGERTIAN
Polimenorea adalah suatu keadaan diman haiod  sering terjadi kaerena siklus yang pendek kurang dari 21 hari.
Kalau siklus pendek tapi teratur ada kemungkinan :
1.      Stadium proliferasi pendek
2.      Stadium sekresi pendek
3.      Keduanya pendek
Yang tadinya paling sering dijumpai ialah pemendekan stadium proliferasi. Kalau siklus lebih pendek dari 21 hari maka kemungkinan besar juga stadium sekresi pendek. Hal ini menyebabkan infertilitas. Siklus yang tadinya normal menjadi pendek
Gejala ini biasanya disebabkan pemendekan stadium sekresi karena corpus luteum lekas mati.. ini serinfg terjadi karena disfungsi ovarium pada:
1.      Climakterium
2.      Pubertas
3.      Penyakit (tbc)
B.     PENYEBAB
Gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi atau pendeknya masa luteal. Kongesti ovarium karena:
1.      peradangan
2.       endometriasis
C.     TINDAKAN PENGOBATAN
pemberian kombinasi antara estrogen untuk memperpanjang stadium proliferasi. Pemberian kombinasi antara estrogen dengan progesterone untuk memperpanjang stadium sekresi.


VIII.            METRORRHAGIE
Metrorhagia adalah suatu keadaan dimana perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubunganya dengan masa haid kerena terjadi diantara 2 haid.
1.      Metroragia yang disebabkan oleh adanya kehamilan seperti: abortue dan kehamilan ektopik
2.      Metroragia diluar kehamilan
a.       karena luka yang tidak sembuh
1)      carcinoma dari corpus uteri
Biasanya terjadi pada wanita dalam menopouse. Lebih sering pada wanita tanpa anak. Fluor albus bercanpur darah.
Diagnosa: dengan kuret percobaan.          
2)      carcinoma cervicis (portionos) uteri
Pada wanita mendekati klimakterium. Lebih sering terdapat pada wanita yang mempunyai anak banyak. Lebih sering dari pada carsinoma corporis uteri. Timbul perdarahan kontak dengan fluor berdaah.
Diagnosa: diagnosa dini hanya dengan sitologi. Kalau sudah lanjut sudah dapat teraba dengan toucher atau dapat dilihat in speculo. Eksisi percobaan menentukan diagnosa.
3)      carcinoma dari vulva atau vagina
Jarang sebagai tumor primer. Terjadi pada wanita dengan menopouse. Ulcus vulva atau vagina pada wanita tua harus dicurigai terhadap kemungkinan adanya carcinoma.
Diagnosa pasti dengan eksisi percobaan.
4)      tumor ganas lain : sarcoma , chorocarcinoma
5)      erosion portionis
Tedapat daerah yang merah menyala pada portio yang mudah berdarah. Disebabkan karena epitel gepeng berlapis banyak dari portio diganti oleh epitel silindris dari endocervix.
6)      mioma submucosa, polip atau decubitus ulcus oleh pessarium
b.      peradangan yang haemoragis
1)      endonmetritis haemoogica seperti pada endometritissenilis, endomtritis post partum. Perlu dilakukan kuretase untuk diagnosa maupun terapi.
2)      Kolpitis haemorogica seperti pad kolpitis senilis. 
3)      Terapi substitusi dengan estrogen
c.       Hormonal
1)      Perdarahan anatomis ialah perdarahan yang disebabkan karena ada kerusakan pada tractus genitalis seperti pada pada sebab yang telah dibahas diatas.
2)      Perdarahan fungsional atau disfungsional yang tidak ada hubungannya dengan tumor, peradangan atau kehamilan. Pedarahan fungsioanal ini dapat terjadi pada setiap umur pada wanita yang dewasa tapi yang tersering terdapat pada masa pubertas dan klimakterium. Nama lain metrophatia haemorhagica cystica atau folikel persisten (schroder).
Perdarahan fungsional dapat dibagi :
a)      Perdarahan anovulatoar
Etiologia :
                                                                                    i.       Sentral              : Psychogen, neurogen, hypofiser
                                                                                  ii.       Perifer              : Ovarial (tumor atau ovarium yang polykistik)
                                                                                iii.       Konstitusionil  : Kelainan gisi, metabolik, penyakit akut/ kronik
b)      Perdarahan ovulatoar
Perdarahan yang ovulatoar harus dianggap organis, kecuali kalau ada bukti-bukti yang bertentangan.
Etiologi :
                                                                                    i.       corpus luteum persistens (penyakit halban)
                                                                                  ii.       kelainan pelepasan endometrium
                                                                                iii.       hypertensi
                                                                                iv.       kelainan darah
                                                                                  v.       penyakit akut atau kronis
Terapi :
                                                                                    i.       kuretase
                                                                                  ii.       hormonal (pogestin) pada wanita yang masih muda dan kalau perdarahannya anovulatoar ; hysterektomi pada wanita tua

IX.            DYSMENORRHOE
A.    PENGERTIAN
Dysmenorrhoe yaitu nyeri pada waktu haid yang teras di perut bagian bawah dan atau di daerah bujur sangkar michaelis. Nyeri dapat terasa sebelum, selama dan sesudah haid. Dapat bersifat kolik atau terus menerus.
Nyeri diduga karena komtraksi, terbagi atas :
1.      dysmenorea primer yaitu sejak menarce haid nyeri dan tidak ada kelainan dari alat kandungan.
Penyebab :
a.       psikogen
b.      konstitusionil   : anemia, tbc, kelelahan.
c.       Obstruksi         : cervik sempit, hyperatefleksio, roroflexio, hypolasia uteri
d.      Endokin
Terapi :
a.       Psikoterapi
b.      Analgetika
c.       Hormonal
pada siklus yang ovulatoar tidak ada dysmenorea jadi kita pergunakan obat yang mencegah ovulasi.
2.      Dysmenorea sekunder yaitu nyeri haid yang terjadi kemudian, biasanya terdapat kelaianan dari alat kandungan salpingitis kronika, endometriosis, stenosis servisis uteri.
Terjadi pada :
a.       Infeksi             : nyeri sudah terasa sebelum haid
b.      Myoma submukosa, polyp corpus uteri : nyeri bersifat kolik
c.       Endometriosis  : nyeri disebabkan oleh tekanan tumor atau perlekatan-pelekatan. Nyeri masih ada setelah haid berhenti.
d.      Retroflexio uterifixata
e.       Gynatresi
f.       Terapi               : causal
B.     PATHOFISIOLOGI
Dysmenorea atau nyeri hid merupakan gejala yang paling sering menyebabkan  wanita sering mencari pertolongan pemgobatan. Karena gangguan ini sifatnya subjektif, berat atau intensitasnyaskar dinilai, walaupun frekuensi dismeneros cukup tinggi dan penyakit ini sudah cukup lama dikenal, namun sampai sekarang patofisnya belum jelas. Salah satu teoro menerangkan bahwa terjadinya dysmeroe akibat myoma sub mukosum bertangkai atau polip endometrium. Karena otot – otot uterus berkontraksi keras dalam usaha untuk mengeluarkan haid tersebut, sehingga timbulah nyeri saat haid.
C.     TANDA DAN GEJALA :
                              1.            Rasa tidak enak diperut bawah sebelim dan selama haid, kadang menyebar kedaerah pinggang dan paha.
                              2.            Rasa mual, muntah
                              3.            Saki kepala
                              4.            Diare
                              5.            Iritabilitas
                              6.            Rasa sakit yang bersifat kejang berjnagkit jangkit
D.    TINDAKAN PENGOBATAN:
1.           Pemberian obat analgetik, kafein, panasetin, dan aspirin atau novalgin, glifanan dan ponstan
2.           Istirahat ditempat tidur jika nyaeri hebat
3.           Berikan kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi rasa sakit
4.           Pengobatan hormonal untukmenekan ovulasi dengan memberikan salah satu jenis pil kombinasi kontraepsi
5.           Dilatasi kanalis servikalis untk memudahkan pengeluaran darah haid sehingga dapat memeberikan keringanan penderitaan pasien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar